TUGAS SEJARAH PEMINATAN
ABAD PERTENGAHAN,RENAISANS,REFORMASI GEREJA,
DAN ABAD PENCERAHAN (AUFKLARUNG)
DISUSUN OLEH :
MUHAMAD RICO ANANDA
Abad Pertengahan
Dari Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia bebas
Altar dari zaman pertengahan
Abad
Pertengahan adalah periode sejarah di Eropa sejak bersatunya kembali daerah bekas
kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat di bawah prakarsa raja Charlemagne pada abad 5 hingga munculnya monarkhi-monarkhi nasional, dimulainya penjelajahan samudra, kebangkitanhumanisme, serta Reformasi
Protestan dengan dimulainya renaisans pada tahun 1517.
Pengaruh agama
Abad Pertengahan merupakan abad kebangkitan
religi di Eropa. Pada masa ini agama berkembang dan memengaruhi hampir seluruh
kegiatan manusia, termasuk pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang pada masa zaman
klasik dipinggirkan dan dianggap lebih sebagai ilmu sihir yang mengalihkan
perhatian manusia dari ketuhanan.
Notre-dame de paris, contoh
arsitektur dari zaman pertengahan.
Pada masa ini ilmu pengetahuan dan kesenian
dimanfaatkan untuk kepentingan religi. Adanya larangan pengeksposan tubuh
manusia dan hewan membuat kesenian menemukan teknik abstraksi yang memungkinkan
sensasi tercipta tanpa adanya kehadiran bentuk realis.
Pada masa ini pula dibangun sistem Perang Salib untuk mempertahankan pemerintahan Eropa
dari desakan pengaruh pemerintahan Islam dari timur tengah. Seorang ksatria (crusade)
harus selalu bersedia membela keyakinannya setiap kali terjadi pertempuran
dalam perang suci. Karena itulah pemerintahan kemudian menjadi di bawah
pengaruh keagamaan.
Seni rupa
Seni rupa, terutama arsitektur, yang
menjadi puncak era ini adalah aliran Gothic. Sementara pada awalnya, gaya romanesque banyak memberi pengaruh.
Militer
Pasukan pada abad pertengahan benar-benar
dilatih untuk bertempur. Dengan alat-alat yang sederhana seperti pedang, panah
atau tombak. Sedangkan pada pasukan yang menggunakan hewan (misalnya kuda dan unta) yang biasa disebut kavaleri dianggap sangat berjaya pada abad
pertengahan. Tetapi era mereka pudar ketika makin banyak para pemanah (Archers)
yang lebih efektif dalam pertempuran. Selain itu tentunya pasukan infantri atau pasukan yang berjalan kaki seperti
ksatria berpedang (swordsman), penusuk (pikeman) dan lain-lain.
Ini terjadi karena pada masa itu setiap negara masih berbentuk kerajaan,
khususnya di Eropa. Pada zaman dulu belum ada tank, maka
terciptalah ketapel (catapult) untuk menghancurkan kastil-kastil atau benteng
pertahanan. Ada pula pelempar batu panas/berapi yang disebutMangonel dan
trebushet, selain peralatan tersebut terdapat pula Battering Ram yaitu alat untuk mendobrak gerbang
serta sienge tower yang berupa menara yang dapat
digerakkan hingga merapat ke tembok benteng sehingga para pasukan dapat naik ke
atas benteng.
Abad Renaisans
Dari Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia bebas
Florence, pusat Renaisans.
Zaman
Renaisans (bahasa Inggris: Renaissance) adalah
sebuah gerakan
budaya yang berkembang pada periode kira-kira dari
abad ke-14 sampai abad ke-17, dimulai di Italia pada Abad
Pertengahan Akhir dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Meskipun pemakaian kertas dan penemuan
barang metal mempercepat penyebaran ide-idenya dari abad ke-15 dan seterusnya,
perubahan Renaissans tidak terjadi secara bersama maupun dapat dirasakan di
seluruh Eropa.
Sesudah mengalami masa kebudayaan
tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh ajaran Kristiani,[1][2]orang-orang kini mencari orientasi dan
inspirasi baru sebagai alternatif dari kebudayaan Yunani-Romawi sebagai
satu-satunya kebudayaan lain yang mereka kenal dengan baik.[1] Kebudayaan klasik ini dipuja dan dijadikan
model serta dasar bagi seluruh peradaban manusia.[1][3]
Dalam dunia politik, budaya Renaissance
berkontribusi dalam pengembangan konvensi diplomasi, dan dalam ilmu peningkatan
ketergantungan pada sebuah observasi. Sejarawan sering berargumen bahwa
transformasi intelektual ini adalah jembatan antara Abad Pertengahan dan
sejarah modern. Meskipun Renaissance dipenuhi revolusi terjadi di banyak
kegiatan intelektual, serta pergolakan sosial dan politik, Renaissance mungkin
paling dikenal karena perkembangan artistik dan kontribusi dari polimatik seperti Leonardo da Vincidan Michelangelo, yang terinspirasi dengan istilah
"manusia Renaissance".[4][5]
Ada konsensus bahwa Renaissance dimulai di Florence, Italia, pada abad ke-14.[6] Berbagai teori telah diajukan untuk
menjelaskan asal-usulnya dan karakteristik, berfokus pada berbagai faktor
termasuk kekhasan sosial dan kemasyarakatan dari Florence pada beberapa waktu;
struktur politik; perlindungan keluarga dominan, Wangsa Medici;.[7][8] dan migrasi sarjana Yunani dan terjemahan
teks ke bahasa Italia setelah Kejatuhan
Konstantinopel di tangan Turki Utsmani.[9][10][11]
Kata Renaissance, yang terjemahan literal
dari bahasa Perancis ke dalam bahasa Inggris adalah "Rebirth" (atau
dalam bahasa Indonesia "Kelahiran kembali"), pertama
kali digunakan dan didefinisikan[12] oleh sejarawan Perancis Jules
Michelet pada tahun 1855 dalam karyanya, Histoire de France. Kata
Renaissance juga telah diperluas untuk gerakan sejarah dan budaya lainnya,
seperti Carolingian Renaissance dan Renaissance dari abad ke-12.
Tinjauan luas
Leonardo
da Vinci's Vitruvian Manmenunjukkan dengan jelas
pengaruh penulis Antiquity dalam pemikir Renaissance. Berdasarkan spesifikasi
di Vitruvius 'De architectura (abad ke-1 SM), Leonardo mencoba untuk menggambar
pria sempurna secara proporsional.
Renaissance adalah sebuah gerakan budaya
yang sangat mempengaruhi kehidupan intelektual Eropa pada periode modern awal.
Mulai di Italia, dan menyebar ke seluruh Eropa pada abad ke-16, pengaruhnya
dirasakan dalam sastra, filsafat, seni, musik, politik, ilmu pengetahuan, agama, dan aspek lain dari penyelidikan
intelektual. Sarjana Renaissance menggunakan metode humanis dalam penelitian,
dan mencari realisme dan emosi manusia dalam seni.[13]
Humanis Renaissance seperti Poggio Bracciolini mencari di perpustakaan biara Eropa sastra,
sejarah, dan berpidato teks Latin dari Antiquity, sedangkan Kejatuhan
Konstantinopel (1453) menghasilkan gelombang imigran
sarjana Yunani membawa naskah berharga di Yunani kuno, banyak dari naskah
tersebut yang jatuh ke dalam ketidakjelasan ketika di Barat. Hal ini dalam
fokus baru mereka pada teks-teks sastra dan sejarah dari sarjana Renaissance
yang perbedaanya begitu nyata dari para sarjana abad pertengahan Renaissance
dari abad ke-12, yang difokuskan pada mempelajari karya-karya Yunani dan ilmu
alam Arab, filsafat dan matematika, bukan pada seperti teks kultural.
Dalam kebangkitan neo-Platonisme Renaissance humanis tidak menolak Kristen;
justru sebaliknya, banyak karya terbesar Renaissance yang dikhususkan untuk
itu, dan Gereja dilindungi banyak karya seni Renaissance. Namun, pergeseran
halus berlangsung dengan cara yang intelektual mendekati agama yang tercermin
dalam banyak bidang kehidupan budaya.[14] Selain itu, banyak karya-karya Yunani
Kristen, termasuk Yunani Perjanjian Baru, dibawa kembali dari Byzantium ke
Eropa Barat dan melibatkan sarjana Barat untuk pertama kalinya sejak akhir
zaman. Keterlibatan baru ini dengan karya-karya Yunani Kristen, dan terutama
kembali ke Yunani asli dari Perjanjian Baru dipromosikan oleh humanis Lorenzo
Valla dan Erasmus, akan membantu membuka jalan bagi
Reformasi Protestan.
Setelah kembali pada artistik pertama yang
klasisisme, telah dicontohkan dalam patung Nicola
Pisano, pelukis
Florentine dipimpin oleh Masaccio berusaha untuk menggambarkan bentuk manusia
secara realistis, mengembangkan teknik untuk membuat perspektif dan cahaya
lebih alami. Filsuf politik, yang paling terkenal adalah Niccolò
Machiavelli, berusaha
menggambarkan kehidupan politik seperti yang benar adanya, itu adalah untuk
memahami secara rasional. Sebuah kontribusi penting untuk Renaissance Italia
humanisme Pico della Mirandola yang menulis teks terkenal "De hominis
Dignitate" (Orasi pada Martabat Manusia, 1486), yang terdiri dari
serangkaian tesis tentang filsafat, alam pikir, iman dan sihir dipertahankan
terhadap setiap lawan atas dasar alasan. Selain mempelajari bahasa Latin klasik
dan Yunani, penulis Renaissance juga mulai semakin menggunakan bahasa daerah;
dikombinasikan dengan pengenalan pada pencetakan, hal ini akan memungkinkan
lebih banyak orang yang mengakses buku, terutama Alkitab.[15]
Dalam semua, Renaissance dapat dipandang
sebagai upaya secara intelektual untuk belajar dan meningkatkan bentuk sekuler
dan duniawi, baik melalui kebangkitan ide dari zaman dahulu, dan melalui
pendekatan baru untuk berpikir. Beberapa ahli, seperti Rodney
Stark,[16] mengurangi Renaissance dalam mendukung
inovasi sebelumnya di negara kota Italia pada Abad
Pertengahan Tinggi, yang
berkombinasi dengan pemerintah yang responsif, Kristen dan kelahiran
kapitalisme. Analisis ini berpendapat bahwa, sedangkan negara-negara besar
Eropa (Perancis dan Spanyol) adalah pemerintahan yang monarki absolut, dan
lain-lain berada di bawah kontrol langsung Gereja, republik-republik kota
mandiri Italia mengambil alih prinsip-prinsip kapitalisme yang bisa ditemukan
di perkebunan monastik dan memicu revolusi komersial yang luas belum pernah
terjadi sebelumnya yang mendahului dan membiayai Renaissance.
Latar belakang
Kebudayaan Yunanni-Romawi adalah kebudayaan
yang menempatkan manusia sebagai subjek utama.[1][17] Filsafat Yunani, misalnya menampilkan manusia sebagai
makhluk yang berpikir terus-menerus memahami lingkungan alamnya dan juga
menentukan prinsip-prinsip bagi tindakannya sendiri demi mencapai kebahagiaan
hidup (eudaimonia).[1][18] Kesustraan Yunani, misalnya kisah tentang
Odisei karya penyair Yunani Kuno, Homerus, menceritakan tentang keberanian manusia
menjelajahi suatu dunia yang penuh dengan tantangan dan pengalaman baru.[1] Arsitektur ala Yunani-Romawi mencerminkan
kemampuan manusia dalam menciptakan harmoni dari aturan hukum, kekuatan, dan
keindahan.[1][19]
Selain itu, kemampuan bangsa Romawi dalam
bidang teknik dan kemampuan berorganisasi pantas mendapatkan acungan jempol.[1] Semua ini jelas menunjukkan bahwa
kebudayaan Yunani-Romawi memberikan tempat utama bagi manusia dalam kosmos.[1] Suatu pandangan yang biasa disebut dengan ''Humanisme Klasik''.[1]
Humanisme Klasik
Kebudayaan Renaisans ditujukan untuk
menghidupkan kembali Humanisme Klasik yang sempat terhambat oleh gaya berpikir
sejumlah tokoh Abad Pertengahan.[1] Hal ini memiliki kaitan dengan hal yang
tadi dijelaskan.[1] Apabila dibandingkan dengan zaman Klasik
yang lebih menekankan manusia sebagai bagian dari alam atau polis
(negara-negara kota atau masyarakat Yunani Kuno).[1] Humanisme Renaissans jauh lebih dikenal
karena penekanannya pada individualisme.[1] Individualisme yang menganggap bahwa
manusia sebagai pribadi perlu diperhatikan.[1] Kita bukan hanya umat manusia, tetapi kita
juga adalah individu-individu unik yang bebas untuk berbuat sesuatu dan
menganut keyakinan tertentu.[1]
Kemuliaan manusia sendiri terletak dalam
kebebasannya untuk menentukan pilihan sendiri dan dalam posisinya sebagai
penguasa atas alam (Pico Della
Mirandola).[1] Gagasan ini mendorong munculnya sikap
pemujaan tindakan terbatas pada kecerdasan dan kemampuan individu dalam segala
hal.[1] Gambaran manusia di sini adalah manusia
yang dicita-citakan Humanisme Renaissans yaitu manusia universal (Homo Universale).[1]
Daftar tokoh besar pada masa Renaisans
Berikut adalah daftar tokoh besar Renaisans:
Bidang seni dan budaya
Penjelajahan
Ilmu pengetahuan
Pengertian Reformasi Gereja
Sehingga
reformasi gereja merupakan sebuah upaya perbaikan tatanan kehidupanyang
didominasi oleh otokrasi gereja yang menyimpang. Reformasi gereja adalah sebuahupaya
perbaikan dan kembali pada ajaran gereja yang lurus, gerakan reformasi
berupasikap kritis terhadap penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh pihak
GerejaKatoliik pada waktu itu terutama adanya penjualan surat pengampunan dosa
B. Tokoh Dalam
Reformasi Geraja
1. Martin
Luther (1483-1546)
Luther
lahir pada tanggal 10 November 1483 di Eisleben, Jerman. Seorang tokoh yang
paling berpengaruh dalam gereja bahkan di kalangan Protestan setelah era
Reformasi di mana Luther merupakan salah satu tokoh utamanya. Luther membawa
pembaharuan besar di Jerman. Dalam persembunyian dia menerjemahkan Kitab Suci
Perjanjian Baru ke dalam bahasa Jerman.
Luther
membawa pembaharuan besar di Jerman pada masa itu. Dalam
persembunyian dia menerjemahkan Kitab Suci Perjanjian Baru ke dalam
bahasa Jerman. Ini sangat penting sebagai sebuah pintu bagi perubahan dan
kemerdekaan berpikir. Selama 1500-an tahun, yang berhak membaca Kitab Suci
hanya segelintir orang dan yang berhak menafsirkannya hanya para petinggi
gereja seperti Paus di Roma. Penerjemahan Kitab Suci ke dalam bahasa Jerman
juga membawa pembaharuan tidak hanya dalam kehidupan beragama tetapi juga dalam
bidang non-agamis seperti seni dan budaya.
2. Erasmus
Desiderius Roterodamus
Adalah
seorang humanis yang terkemuka dan merupakan perintis Reformasi. Karyanya edisi
perjanjian Baru diterbitkan pada tahun 1516 dalam Bahasa Yunani mendorong
reformasi Luther. Erasmus dilahirkan 27 oktober 1466. Ia tinggal dalam biara
Augustinus selama 5 tahun (1486-1491). Pada waktu selama itu ia menulis
sejumlah puisi dan karangan prosa dan lain. Dalam tulisannya sudah tampak
kritiknya pada kekuasaan gereja.
Erasmus
adalah seorang tokoh yang berjasa bagi gerakan reformasi gereja yang dipimpin
oleh Luther. Luther menggunakan edisi baru bahasa Yunani yang dikeluarkan oleh
Erasamus. Erasamus juga mengeritik keburukan-keburukan yang ada di gereja dan
menasahati paus supaya mengambil tindakan-tindakan pembaharuan gereja. Hingga
tahun 1524 Erasamus bersimpati pada reformasi Luther.
3. Zwingli
Huldrych
(atau Ulrich) Zwingli lahir di Swiss, 1 Januari 1484 adalah pemimpin Reformasi
Swiss, dan pendiri Gereja Reformasi Swiss. Reformasi Zwingli didukung oleh
pemerintah dan penduduk Zürich, dan menyebabkan perubahan-perubahan penting
dalam kehidupan masyarakat, dan urusan-urusan negara di Zürich. Gerakan ini,
khususnya, dikenal karena tanpa mengenal kasihan menganiaya kaum Anabaptis dan
para pengikut Kristus lainnya yang mengambil sikap tidak melawan. Reformasi
menyebar dari Zürich ke lima kanton Swiss lainnya, sementara yang lima lainnya
berpegang kuat pada pandangan iman Gereja Katolik. Zwingli terbunuh di Kappel
am Albis, dalam sebuah pertempuran melawan kanton-kanton Katolik.
4. John
Calvin (1509-1564)
Yohanes
Calvin atau John Calvin lahir di Noyon, Kerajaan Perancis, 10 Juli 1509 Swiss.
Ia adalah teolog Kristen terkemuka pada masa Reformasi Protestan
yang berasal dari Perancis. Seorang pemimpin Reformasi Gerakan Gereja di Swiss.
Merupakan generasi kedua dalam jajaran pelopor dan pemimpin reformasi gereja
abad ke-16 peranannya sangat besar dalam gereja-gereja reformatoris.
Gereja-gereja yang mengikuti ajaran tata gereja yang digariskan Calvin
tersebar. Dikenal dengan gereja Calvinisme. Sebagai pelopor Reformasi Gereja,
ia menyebarkan gagasan-gagasannya tentang bagaimana Gereja Reformasi yang benar
itu ke banyak bagian Eropa. Calvinisme menjadi sistem teologi dari mayoritas
Gereja Kristen di Skotlandia, Belanda, dan bagian-bagian tertentu dari Jerman
dan berpengaruh di Perancis, Hongaria khususnya di Transilvania dan Polandia.
5. John
Knox
Lahir
sekitar tahun 1513 di Haddington. Ia belajar di Universitas St. Andrews lalu
ditahbiskan menjadi imam Katolik tahun 1536 dan menjadi seorang notaris
kepausan tahun 1540. Ia adalah salah seorang tokoh yang memengaruhi gerakan
reformasi di Skotlandia. Ia merupakan salah satu murid Calvin di Jenewa,
sehingga pengaruh teologi Calvinis sangat kental dalam dirinya. Menurut Knox,
kekristenan dan kemerdekaan nasional harus dapat ditemukan bersama, karena
keduanya merupakan suatu pergumulan yang dapat diselesaikan bersama.
6. John
Wycliff
John
Wycliffe lahir 1324 adalah seorang pengajar di Universitas Oxford,
Inggris, yang dikenal sebagai filsuf, teolog, pengkhotbah, penterjemah dan tokoh
reformasi Kristen di Inggris. Ia dikenal melalui karyanya menerjemahkan Alkitab
dari bahasa Latin ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1382, yang dikenal sebagai
"Alkitab Wycliffe". Karya inilah yang mempengaruhi
terjemahan-terjemahan Alkitab kemudian. Pada tahun 1371 doktrin-doktrin
Wycliffe mengenai kekayaan gereja dianggap cocok bagi pemerintah sekuler saat
itu, sebab gereja sangat kaya dan memiliki kurang lebih sepertiga dari seluruh
tanah di Inggris. Namun demikian, gereja masih menuntut kebebasan pajak dari
pemerintah. Doktrin-doktrin Wycliffe dipakai untuk memaksa para rohaniawan yang
segan membayar, sehingga dengan begitu pemerintah dapat membiayai perang yang
mahal melawan Prancis.
C. Proses
Terjadinya Reformasi Gereja
Awal
terjadinya reformasi gereja ini muncul atau terjadi di Jerman. Banyak faktor
yang menyebabkan terjadinya reformasi gereja di Jerman yaitu, sekitar abad
15-16 Jerman masih merupakan negara agraris yang terbelakang dibandingkan
negara-negara Eropa lainnya, kuatnya pengaruh katolisme yang bersifat
konservatif di Jerman, banyaknya penjualan surat-surat pengampunan dosa di
Jerman melebihi negara-negara Eropa lainnya, sebagian besar rakyat Jerman yang
berprofersi sebagai petani yang merupakan kelompok sosial yang paling menderita
akibat kekuasaan katolisme salh satunya dengan adanya pajak-pajak yang sangat
memberatkan rakyat.
Selain
itu juga faktor yang paling mendasari terjadinya reformasi di Jerman adanya
fase transisi ekonomi di Jerman dimana pada waktu itu terjadi proses perubahan
dari masyarakat feodal menuju masyarakat ekonomi profit atau menuju masyarakat
kapitalis. Dari sinilah muncul satu tokoh yaitu Marthin Luther yang dari
pemikiran-pemikirannya itu kemudian terlahir sebuah reformasi gereja yang
nantnya tidak hanya berkembang di Jerman melainkan meluas ke wilayah-wilayah
Eropa lainnya.
Adapun
pemikiran-pemikiran dari Marthin Luther dalam melakukan protes terhadap
kekuasaan Gereja Khatolik Roma yaitu:
o Penolakan
Luther terhadap surat-surat pengampunan doa yang dikeluarkan oleh Paus karena
menurutnya gereja atau pemuka agama tidak memiliki hak untuk memberikan
pengampunan dosa. Tuhan-lah yang memberikan pengampunan itu didasarkan kepada
kepercayaan dan amal sholeh individu selama hidup.
o Menurut
Luther sakramen hanya digunakan untuk membantu keimanan tetapi bukan sama
sekali alat untuk mencapai rahmat Tuhan dan jalan keselamatan.
D. Dampak Reformasi
Gereja
Dampak
dari adanya Gerakan Reformasi Protestan dibawah Luther dan Calvin adalah:
Pertama, dampak sosial dan politikterhadap Eropa dan negara-negara
Barat pada umumnya. Reformasi ini menimbulkan Western Christendom sehingga
munculnya negara-negara nasional kecil tanpa memiliki pusat kekuasaan atau
gembala politik seperti lembaga Kepausan Roma. Menumbuhkan benih-benih
demokratisasi politik, kesadaran individual akan pentingnya hak-hak politik,
kebebasan individu. Sehingga menjadi dasar timbulnya gerakan-gerakan
demokratisasi yang dan anti kekuasaan totaliter dan keberanian rakyat untuk
selalu melakukan kontrol terhadap kekuasaan.
Tetapi
dengan adanya gerakan reformasi Protestan ini juga lahirnya kekuasaan absolut
di Eropa. Banyaknya pertikaian antara Calvinisme dengan katolik, peperangan
saudara dan penghancuran karya-karya seni, patung, lukisan yang berbau katolisisme.
Reformasi juga haris bertanggung jawab atas terjadinya pembantaian massal dalam
peristiwa berdarah pada malam St. Bartholomeus. Di Belanda pun terjadi
pemberontakan petani yang menolak membayar pajak dan akhirnya oleh pangeran
Philip mereka semua dibantai. Dan pengikut Protestan dianggap pengkhianat dan
selama enam tahun terjadi teror dan pembunuhan terhadap kaum protestan.
Kedua, Reformasi juga mengakibatkan terbelahnya agama Kristen
menjadi sekte-sekte kecil; Lutherisme, Calvinisme, Anglicanisme, Quakerisme,
Katholikisme. Meskipun ditunjau dari segi doktrin-doktrin fundamentalnya
sekte-sekte itu tidak memiliki prinsip yang berbeda, tetapi timbulnya hal
tersebut menyebabkan keretakan serius dalam agama kristen. Akibat adanya
sekte-sekte ini, Eropa terbelah secara keagamaan; Jerman Utara dan
negara-negara Skandinavia (Swedia dan Norwegia), menganut Lutheranisme;
Skotlandia, Belanda, Switzerland dan Prancis menganut Calvinisme dan
negara-negara Eropa lainnya seperti Spanyol dan Italia menganut katolisisme
(Ortodoks).
Kesimpulan
Reformasi
gereja bukan merupakan hal yang baru lagi dalam lingkungan Kristiani terlebih
ddalam kalangan Kristen Protestan. Bila berbicara tentang reformasi maka tidak
akan terlepas dari pengaruh Renaisanns (abad pencerahan) dan humanisme yang
terjadi di Eropa. Keduanya memberi aspirasi baru bagi kehidupan manusia hingga
saat sekarang.
Renaisanns
yang terjadi pada akhir abad 14-17 dan puncaknya pada tahun 1500 telah membawa
banyak perubahan dalam kehidupan manusia. Manusia mulai melihat kembali
siapakah dia yang sebenarnya, sehingga manusia mulai keluar dari kehidupannya
yang sebelumnya. Pada masa ini juga mulai muncul bahasa Jerman (bahasa
nasional). Ada beberapa penyebab berkembangnya Renaissans ini, yaitu :
1. Asimilasi
pengetahuan dan kebudayaan Yunani dan Arab
2. Struktur
sosial dan politik Italia bukan sebagai suatu kesatuan politik lagi melainkan
negara-negara kecil dan wilayah yang memiliki kebebasan politik, dan Kematian
hitam, dimana orang mulai tidak percaya pada agama sehingga ilmu pengetahuan
mulai dikembangkan di Eropa.
3. Reinassans
mempengaruhi reformasi karena pada zaman renaissans mulai muncul
percetakan-percetakan yang membantu para reformator.
Abad Pencerahan
Dari Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini mengenai rentang waktu pada
abad 18, untuk perkembangan pengetahuan di Eropa pada abad 12 hingga 13,
silakan melihat renaisans.
Semangat ini kemudian ditularkan pula
kepada koloni-koloni Bangsa Eropa di Asia, termasuk Indonesia, walaupun Indonesia
bukan negara yang berpaham Sekularisme. Contoh nyatanya adalah
pendirian Bataviaasch Genootschap
van Kunsten en Wetenschappen (Museum Gajah), suatu perhimpunan
untuk menelaah ditinjau dari riset-riset ilmiah.Abad Pencerahan atau Zaman Pencerahan (Age of Enlightenment dalam literatur berbahasa Inggris) adalah suatu masa di
sekitar abad ke-18 di Eropa yang diketahui memiliki
semangat revisi atas kepercayaan-kepercayaan tradisional, memisahkan
pengaruh-pengaruh keagamaan dari pemerintahan. Bertolak dari pemikirian ini,
masyarakat mulai menyadari pentingnya diskusi-diskusi dan pemikiran ilmiah. Ideologi Sekularisme menjadi dasar tonggak
peradaban maju Eropa.
0 komentar:
Posting Komentar
Comment Page: OldestLatest